Pernahkah kamu berada dalam
situasi ketika semua usaha baikmu seakan tak dihargai, kamu merasa membeku dan
kehilangan semangat kehidupan. Orang-orang terdekat, yang kamu harapkan
membantumu, yang kamu harapkan mau mendengarkanmu, malahan mereka berkicau tiada
henti tentang diri mereka sendiri, tentang segala kesuksesan hidup mereka,
tentang beruntungnya mereka, atau tentang betapa menderitanya mereka....Hatimu
terkatup rapat, menjaga agar hawa dingin hatimu tak menguap keluar. Kamu tetap
ingin menjadi orang yang peduli, karena kamu memang diharapkan untuk peduli. Namun
sesungguhnya, bukan kamu ingin peduli, melainkan karena kamu merasa tak berdaya
kehilangan simpati mereka. Kamu merasa sendirian dan membutuhkan mereka, bahkan
jika mereka tidak memberimu apa yang kamu harapkan. Kamu tidak berdaya berdiri
sendirian lepas dari mereka, orang-orang
dekatmu. Mungkin mereka itu saudara-saudarimu, kekasihmu, suamimu,
anak-anakmu...ibumu, bapakmu....dst.
Aku mengatakan, cintailah
dirimu, pedulikanlah dirimu, dengarkanlah dirimu sendiri. Pergilah sejenak
menjauh dari mereka. Menangislah sekeras yang kau inginkan, meledaklah dalam
ruang sucimu. Airmata akan membuat hatimu hangat kembali, air mata akan melelehkan
kebekuan hatimu, air mata akan membasahi kembali sungai jiwamu, sehingga perahu
kehidupanmu dapat berlayar kembali.
Aku mengatakan, kumpulkan
segala daya untuk menoleh ke dalam hatimu, letakkan kedua telapak tangan di
dadamu, rasakan energi kehidupan mengalir di sana, memberimu rasa berharga,
karena kamu layak hidup dan layak hidup bahagia. Tahukah kamu, riset
memperlihatkan, bahwa setiap orang memiliki energi yang cukup dalam tubuhnya
untuk menerangi seluruh Amerika Utara selama satu minggu. Jika kita konversikan
itu ke dalam kilowatt jam, kamu sebenarnya berharga miliaran dolar*(James Arthur Ray, The Science
of Success)...Dolar,
bukan rupiah. Hitung saja dengan kalkulator seberapa berharganya dirimu. Jadi,
tidak perlu menyembah mereka, mengemis perhatian dan kebaikan mereka. Kamu
mampu memberi dirimu sendiri cinta dan kebaikan. Yang kamu butuhkan hanyalah keyakinan,
keyakinan bahwa dirimu berharga. Kemampuanmu menghargai dirimu, akan membuatmu
mampu mencintai orang-orang dekatmu secara pantas, mencintai mereka agar mereka
tumbuh menjadi orang-orang yang peduli, bukan orang-orang yang manipulatif,
memanfaatkanmu untuk keuntungan mereka.
Kebaikan ada batasnya, batasnya
adalah perkembangan. Kalau kebaikan membuat hidupmu dan hidup orang lain tidak
berkembang, maka stoplah apa yang kamu anggap kebaikan. Masuklah ke dalam bilik
sucimu, katupkan kedua tangan di dadamu, dan sapalah Ibu Kehidupan di dalam
sana, dia akan memberimu kemampuan untuk memaafkan dan mencintai dengan benar.
_________________________________________________
Anda ingin membaharui diri,
membangun diri menjadi lebih berpengharapan dan menciptakan hidup menjadi lebih
bermakna? Lakukan segera. Berbicaralah dengan konselor yang akan mendampingi
Anda menjernihkan kehidupan Anda. Silakan kontak di email dminangsari@yahoo.co.uk